Senin, 09 April 2012
engkau laksana bidadari senjakala bagiku,,
saat sekilas pandang ku buang,,
sorotku terhenti tepat pada separas wajah senja,,
tenang yg terpajang,,
begitu tentram bila terus memandangnya,,
sunset yg terbentang diantara laut dan langit,,
adalah dia,,
dan saat kutemukan wajahnya,,
tak tersisa lagi perasaan pahit yg lama menghimpit,,
mungkin memang ia tak seindah intan permata,,
yg kilaunya mampu butakan setiap mata,,
tapi bagiku ia adalah bidadari senjakala,,
yg sanggup tentramkan hati meski hanya aku yg merasa,,
wahai kau bidadari senjakalaku,,
ku rasa sebuah benih mulai tumbuh di hatiku,,
benih dari sebuah rasa,,
meski aku belum yakin rasa apa yg akan berbunga.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar