Selasa, 23 Oktober 2012

Tugas Jarkom II Smt 3 (Cisco Packet Tracer)




Setting IP tiap PC :
Subnet 1 (switch 1)
-  PC 1 : 192.168.20.1          255.255.255.128
-  PC 2 : 192.168.20.2          255.255.255.128
Subnet 2 (switch 2)
-  PC 1 : 192.168.20.129      255.255.255.128
-  PC 2 : 192.168.20.130      255.255.255.128


Konfigurasi router :
Buka desktop PCc (PC 2 subnet 1 = PCc), masuk terminal. Klik OK

Ketik “no”, enter. Enter lagi hingga muncul “Router>”

Masuk priviledge mode. Ketik “enable”, enter. Lalu masuk global mode. Ketik “configure terminal”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”
Setting ip fast Ethernet 0/0 192.168.20.126 dan subnet 255.255.255.128.  Dengan cara :

Ketik “interface fastethernet 0/0”, enter, hingga muncul “Router(config-if)#”
Ketik “ip address 192.168.20.126 255.255.255.128”, enter
Ketik “no shutdown”, enter. Lalu ketik “exit”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”
Lakukan hal yang sama pada fast Ethernet 1/0 dengan ip 192.168.20.254 dan subnet 255.255.255.128

Ketik “exit”, enter. Dua kali. Lalu ketik “copy run start” untuk menyimpan konfigurasi, enter 2 (dua) kali. Tunggu sampai “[OK]”

Keluar dari terminal. Lalu atur default gateway PC 1 & PC 2 subnet 1 menjadi 192.168.20.126. Atur juga default gateway PC 1 & PC 2 subnet 2 menjadi 192.168.20.254 

Melalui PC 1 subnet 1 masuk cmd dan lakukan ping. Ping terhadap PC sendiri.

Ping terhadap Router

Ping terhadap PC 1 & PC 2 subnet 2


»»  Selengkapnya,,

Selasa, 25 September 2012

Tugas Jarkom II smt 3 (IANA & IDNIC)


IANA
Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).

IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:

* American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara)

* Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).
Réseaux IP Européens (RIPE, Perancis untuk "Eropa IP Networks") adalah suatu forum terbuka untuk semua pihak yang berkepentingan dengan pengembangan teknis Internet. RIPE masyarakat yang tujuannya adalah untuk memastikan bahwa koordinasi administratif dan teknis yang diperlukan untuk mempertahankan dan mengembangkan internet terus berlanjut. Ini bukan sebuah standarisasi organisasi seperti IETF dan tidak berurusan dengan nama domain seperti ICANN.

RIPE bukan badan hukum dan tidak memiliki keanggotaan formal. Ini berarti bahwa siapa saja yang tertarik pada karya RIPE dapat berpartisipasi melalui milis, dan dengan menghadiri pertemuan. RIPE memiliki ketua untuk mengawasi kerja antara RIPE Rapat dan menjadi penghubung eksternal. Merampok Blokzijl adalah juru bicara pada awal dan kemudian ketua. Masyarakat yang RIPE RIPE berinteraksi melalui Mailing Lists, RIPE RIPE Kelompok Kerja dan Rapat.

Meskipun mirip nama, dan RIPE NCC RIPE adalah entitas yang terpisah. RIPE NCC yang memberikan dukungan administratif untuk RIPE, seperti Rapat RIPE fasilitasi dan memberikan dukungan administratif untuk RIPE Kelompok Kerja. Didirikan tahun 1992 oleh masyarakat RIPE untuk melayani sebagai badan administratif.

Sejarah

Pertemuan RIPE pertama diadakan pada tanggal 22 Mei 1989 di Amsterdam, Belanda. Itu membawa bersama-sama 14 wakil-wakil dari 6 negara dan 11 jaringan [1]. Pada waktu itu pemerintah Eropa, badan-badan standardisasi dan perusahaan telekomunikasi mendorong OSI-standar dan jaringan berbasis IP dilihat sebagai cara yang salah untuk pergi. Dalam komunitas akademik (terutama nuklir dan fisika partikel) ada kebutuhan yang kuat untuk bekerja sama dengan rekan-rekan di seluruh Eropa dan Amerika Serikat. IP menyediakan standar untuk memungkinkan interkoneksi dan kerjasama, sedangkan jaringan yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan telekomunikasi Eropa sering sama sekali tidak memiliki itu.

RIPE sebagai sebuah organisasi yang didirikan oleh RIPE kerangka acuan, yang telah disepakati pada 29 November 1989. Ada sepuluh organisasi yang bermaksud untuk berpartisipasi dalam Komite Koordinasi RIPE, di sepanjang garis didefinisikan oleh RIPE Terms of Reference, meskipun beberapa masih diperlukan membuat keputusan resmi. Organisasi-organisasi tersebut adalah: BelWue, CERN, EASInet, EUnet, GARR, HEPnet, NORDUnet, SURFnet, SWITCH dan XLink. [3]. Pada saat yang sama taskforces didirikan untuk memfasilitasi interkoneksi Eropa IP-jaringan dalam minggu-minggu berikutnya dan bulan-bulan [4] Keempat taskforces adalah:
1.Konektivitas dan Routing
2. Jaringan Manajemen dan Operasi
3. Domain Name System
4. Formal Koordinasi

Salah satu hasil merupakan usulan pada 16 September 1990 untuk mendirikan Pusat Koordinasi Jaringan RIPE (NCC) untuk mendukung tugas-tugas administratif dalam masyarakat RIPE [5] dan yang pertama Rencana Kegiatan RIPE NCC diterbitkan Mei 1991.

Tanya RIPE RARE (salah satu pendahulu dari TERENA) jika mereka akan memberikan kerangka hukum untuk RIPE NCC. Setelah prosedur permohonan, yang RIPE NCC dimulai pada April 1992 dengan kantor pusatnya di Amsterdam, Daniel Karrenberg sebagai manajer dan hanya dua anggota staf lain. Dana awal disediakan oleh jaringan akademis (RARE anggota), EARN dan EUnet. Yang RIPE NCC resmi didirikan ketika versi Belanda anggaran dasar diendapkan dengan Amsterdam Chamber of Commerce pada tanggal 12 November 1997].

* Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.
Asia Pacific Network Information Centre (APNIC) adalah Regional Internet Registry untuk kawasan Asia Pasifik.

APNIC menyediakan jumlah alokasi sumber daya dan layanan registrasi yang mendukung operasi global Internet. Ini adalah bukan untuk mencari keuntungan, organisasi berbasis keanggotaan yang anggotanya termasuk Internet Service Provider, Internet Registries Nasional, dan organisasi serupa.

APNIC fungsi utama adalah:

* Mengalokasikan IPv4 dan IPv6 address space, dan Autonomous System Numbers
* Memelihara Database Whois publik untuk wilayah Asia Pasifik
* Reverse DNS delegasi
* Mewakili kepentingan komunitas internet Asia Pasifik di panggung global

Sejarah

APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".

Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.

Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.

1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.

1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.


* Afrinic ( African Network Information Center )
AfriNIC (African Network Information Center) adalah Regional Internet Registry (RIR) untuk Afrika.

AfriNIC, yang berkantor pusat di Ebene City, Mauritius, untuk sementara diakui oleh ICANN pada 11 Oktober 2004 dan menjadi fungsional operasional pada 22 Februari 2005. Itu diakui oleh ICANN pada bulan April 2005.

Sebelumnya, alamat IP untuk Afrika didistribusikan oleh APNIC, ARIN, dan RIPE NCC.

AfriNIC telah dialokasikan alamat IPv4 blok 41.0.0.0 / 8, 196.0.0.0 / 8 dan 197.0.0.0 / 8 dan IPv6 blok 2c00:: / 12 dan 2001:4200:: / 23. Adiel AKPLOGAN, sebuah Togo Nasional, adalah CEO registri.

Negara
* Aljazair
* Angola
* Benin
* Botswana
* Burkina Faso
* Burundi
* Republik Kongo
* Kamerun
* Cape Verde
* Republik Afrika Tengah
* Chad
* Komoro
* Republik Demokratik Kongo
* Pantai Gading
* Djibouti
* Mesir
* Equatorial Guinea
* Eritrea
* Ethiopia
* Gabon
* Gambia
* Ghana
* Guinea
* Guinea-Bissau
* Kenya
* Lesotho
* Liberia
* Libya
* Madagaskar
* Malawi
* Mali
* Mauritania
* Mauritius
* Mayotte
* Maroko
* Mozambik
* Namibia
* Niger
* Nigeria
* Reunion Island
* Rwanda
* Sao Tome dan Principe
* Senegal
* Seychelles
* Sierra Leone
* Somaliland
* South Africa
* Sudan
* Swaziland
* Tanzania
* Togo
* Tunisia
* Uganda
* Sahara Barat
* Zambia
* Zimbabwe
* Lacnic ( Amerika Latin dan Karibia Internet Addresses Registry )

IDNIC

Latar Belakang
Dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.
Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.
Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI).

Tujuan
Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah inisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
ID-NIC akan mengembangkan fungsi dan peranannya dalam penyediaan informasi jaringan di Indonesia, sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri maupun untuk kepentingan masyarakat Internasional.

»»  Selengkapnya,,

Senin, 24 September 2012

Tugas Jarkom II smt 3 (IP Public & IP Private)


Berdasarkan penggunaan di jaringannya IP terbagi dua, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).

Berbeda dengan IP Private, IP Public bersifat worldwide dengan penggunaan konfigurasinya yang terikat dengan peraturan tertentu. IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203. IP publik inilah yang biasanya saat ini menggunakan IPV4 dan ditakutkan akan habis dalam waktu dekat.

IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus. Cara mudah membedakan kelas A, B & C :
Kelas A
–> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0)
–> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
Kelas B
–> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128)
–> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
Kelas C
–> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192)
–> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :
Kelas A –> IP 10.x.x.x
Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
Kelas C –> IP 192.168.x.x


IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host. Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association.
Berikut penjelasan dimana IP Public dan IP Private berada

»»  Selengkapnya,,

Minggu, 08 Juli 2012

Internet dan Teknologi Pendukungnya



Apa itu Internet

Internet adalah kumpulan jaringan komputer seluruh dunia yang bekerjasama untuk bertukar informasi.

Internet adalah jaringannya jaringan yang bukan milik individu atau kelompok, namun terdapat beberapa organisasi yang membantu mengatur Internet agar setiap orang memiliki aturan yang sama.


Organisasinya Internet

ISOC (Internet Society) adalah basis dari kelompok yang bertanggung jawab terhadap standar infrastruktur Internet.

Beberapa organisasi yang membantu mengatur dan membangun Internet adalah :

– ISOC (Internet Society)  http://www.isoc.org/isoc/

– IETF (Internet Engineering Task Force)  http://www.ietf.org/

– IAB (Internet Architecture Board)  http://www.iab.org/

– IRTF (Internet Research Task Force) http://www.irtf.org/

– IANA (Internet Assigned Number Autority)  http://www.iana.org/


Internet Service Provider (ISP)

Setiap rumah, bisnis atau organisasi apapun yang ingin berkoneksi dengan Internet, harus menggunakan Internet Service Provider (ISP).

ISP adalah perusahaan yang menyediakan koneksi dan dukungan untuk mengakses Internet.


Hubungan ISP dengan Internet

Komputer secara individual maupun pada local network terkoneksi ke ISP pada Point of Presence (POP).

POP adalah connection point pada jaringan ISP yang terdapat pada beberapa wilayah geografis tertentu.

ISP tersambung dengan ISP lain untuk pengiriman informasi melewati batas jaringan miliknya dan Internet membangun hubungan tersebut dengan very high- speed data links yang disebut Internet Backbone


Hubungan antar ISP


Pilihan cara tersambung ke ISP

ISP menyediakan berbagai macam cara untuk tersambung ke Internet, tergantung pada lokasi dan hasrat kecepatan koneksinya.



Di kota besar terdapat lebih banyak pilihan ISP dan lebih banyak macam cara untuk terkoneksi ke Internet dibandingkan di daeral pedesaan (rural area).

Contoh, akses Internet Kabel hanya tersedia di area metropolitan dimana tersedia layanan TV kabel.

Sementara semisal di daerah pedesaan hanya tersedia cara mengakses Internet melalui dial-up atau satellite.


Pilihan cara tersambung ke Internet

Pilihan teknologi untuk mengakses Internet tergantung pada ketersediaannya, biaya, peralatan yang digunakan untuk mengaksesnya, media yang tersedia, dan kecepatan koneksinya.


Dial-up

Koneksinya paling lambat namun banyak tersedia

Menggunakan teknologi jalur telepon biasa


Cell Modem

Layanan disediakan oleh jasa penyelenggara telepon seluler

Koneksinya relatif lambat namun semakin populer


Digital Subscriber Line (DSL)

Layanan ini disediakan oleh sebagian besar perusahaan telepon.

Menyediakan koneksi digital dengan kecepatan tinggi melalui jaringan telepon biasa.


Satelit

Layanan ini disediakan oleh perusahaan pengelola koneksi Internet via Satelit (Internet dish Satellite)

Menyediakan kecepatan koneksi menengah melalui satelit.

Menggunakan satelit mungkin dapat menjadi pilihan kecepatan transmisi yang lebih baik dibandingkan dial- up bagi rural area


Leased Lines

Layanan ini disediakan oleh sebagian besar perusahaan telepon.

Menyediakan koneksi kecepatan tinggi menggunakan jalur data digital khusus.

Contoh leased line adalah T1 yang utamanya untuk layanan kelas bisnis.


Modem Kabel

Layanan ini disediakan oleh sebagian besar perusahaan kabel.

Menyediakan koneksi kecepatan tinggi menggunakan jaringan Kabel TV.


Level Layanan ISP

Service Level Agreements (SLAs) adalah kontrak perjanjian antara customer dan ISP mengenai service respone time dan network availablity


Asymmetric vs Symmetric

Asymmetric:

– Banyak dipergunakan oleh user rumahan.

– Kecepatan mengunduh lebih dibanding kecepatan mengunggah.

– Kebutuhan download dari user memang berbeda jauh dengan kebutuhan upload.

– Digunakan oleh kebanyakan pengguna Internet, terutama mereka yang bekerja dengan data graphics atau multimedia akan butuh bandwidth download lebih.

Symmetric:

– Banyak dipergunakan oleh bisnis atau server hosting pribadi.

– Digunakan ketika merasa penting untuk mengunggah data terus menerus dengan kapasitas yang besar seperti graphics, multimedia, atau video.

– Dapat membawa data sama besar dalam dua arah dengan laju kecepatan yang sama.
»»  Selengkapnya,,

Router



Distribution Layer

Ketika jaringan berkembang, seringkali dilakukan pembagian satu local network ke dalam multiple Access Layer networks.

Terdapat banyak cara membagi jaringan berdasarkan kriteria yang berbeda, diantaranya :

1.Physical location (Lokasi secara Fisik)
2.Logical function (Fungsi secara Logis)
3.Security requirements (Kebutuhan akan Keamanan)
4.Application requirements (Kebutuhan akan Aplikasi)


Router

Router adalah peralatan jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan sebuah local network dengan local networks yang lainnya.

Router, tidak seperti switch yang hanya men- decoding frame yang berisi informasi MAC address, namun router men-decoding paket yang terbungkus (encapsulated) dalam sebuah frame.


Paket dalam Frame



Cara Kerja Router

Bagaimana cara router menentukan jalur (path) untuk mengirimkan pesan sampai ke jaringan tujuan.

Tiap port, atau interface, pada router terhubung dengan local network yang berbeda.

Setiap router memiliki sebuah tabel yang bersi informasi mengenai semua jaringan lokal yang terkoneksi dengannya dan ke interface yang mana jaringan tersebut terkoneksi.

Routing table juga berisi informasi mengenai rute, atau jalur yang digunakan untuk menjangkau remote network yang tentunya tidak terkoneksi secara langsung dengan interface router.


Routing Table


Default Gateway

Adalah alamat interface router yang satu network dengan komputer pengirim agar dapat mengirim dan menerima pesan ke dan dari remote network yang berbeda segmen.


ARP Table dan Routing Table

Router memindahkan paket dari lokal network ke remote network untuk itu ia memerlukan ARP Table dan Routing Table.

Routing table tidak berisi alamat masing – masing host namun berisi alamat jaringan serta jalur terbaik untuk mencapai alamat jaringan tersebut.

Apabila router menerima pesan dan dia tidak tahu kemana pesan tersebut akan diteruskan, maka dia akan men-drop pesan tersebut.

Tugas seorang administrator jaringan adalah mengkonfigurasikan default route agar hal tersebut tidak terjadi.


Routing


LAN (Local Area Network)

Istilah Local Area Network (LAN) merujuk ke sebuah jaringan lokal, atau sekelompok jaringan lokal yang saling teroneksi dan berada dibawah satu kontrol administratif.

Karakteristik umum dari LAN adalah menggunakan Ethernet atau wireless protocols, dan mendukung laju data yang tinggi (high data rates).

Istilah Intranet diartikan sebagai private LAN dalam sebuah organisasi, dan dirancang hanya untuk digunakan oleh anggota organisasi, karyawan atau seorang yang diberi hak.


LAN dengan beberapa jaringan lokal


LAN dengan sebuah jaringan lokal


Single Local Network

Keunggulan

–Cocok untuk jaringan yang sederhana.
–Tidak rumit dan biayanyapun lebih rendah.
–Host dapat “terlihat secara langsung” oleh host yang lain.
–Komunikasi langsungnya lebih banyak, diharapkan transfer data akan lebih cepat.
–Lebih mudah dalam pengaksesan tiap peralatan.

Kelemahan

–Semua host berada pada satu broadcast domain yang membuat lalu lintas data pada segmen ini lebih ramai sehingga dimungkinkan akan dapat memperlambat performa jaringan.


Multiple Local Network

Keunggulan

–Sesuai untuk jaringan yang lebih besar.
–Memecah broadcast domain sehingga mengurangi trafik.
–Performansi masing – masing segmen lebih baik.
–Membuat host yang berbeda segmen “tidak terlihat”
–Keamanan data lebih baik.
–Pengorganisasian jaringan lebih baik.

Kelemahan

–Membutuhan proses routing (Distribution Layer)
–Router dapat memperlambat lalu lintas data antar segmen
–Lebih rumit dan lebih mahal (butuh router)


Multi-function Device

Kebanyakan jaringan rumahan atau bisnis kecil tidak membutuhkan peralatan untuk jaringan skala besar, peralatan untuk jaringan skala kecil mungkin lebih cocok untuk digunakan.

Namun demikian, fungsi routing dan switching tetap dibutuhkan.

Hal ini memunculan pemikiran tentang sebuah product yang memiliki fungsi lebih dari satu peralatan jaringan, seperti router dengan fungsi switching dan sebuah wireless access point.

Peralatan ini disebut dengan multi-function device atau dikenal pula dengan istilah ISR (Integrated Switch Router)
»»  Selengkapnya,,

Hub and Switch


Peralatan Access Layer

Salah satu jenis peralatan jaringan yang terinstall di Access Layer adalah hub.

Hubs tidak dapat menentukan ke host yang mana seharusnya pesan diteruskan.

Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa Hub menerima sinyal elektronik pada salah satu portnya dan me-regenerate (atau me-repeat) pesan yang sama ke semua port.

Hub adalah peralatan yang shared-bandwidth (berbagi saluran).


Cara Kerja Hub


Ingat bahwa NIC pada host memproses pesan yang datang hanya apabila MAC address tujuan sesuai.

Host akan mengabaikan pesan apabila tidak dialamatkan kepadanya.


Collison Domain

Hanya satu pesan dapat dikirimkan melalui Ethernet hub pada satu waktu.

Ada kemungkinan dua atau lebih host yang terkoneksi ke hub mengirimkan pesan bersamaan.

Apabila ini terjadi, sinyal listrik dari pesan bertabrakan (collide) pada hub.

Collision menyebabkan pesan dikembalikan dan tak terbaca oleh host.

Area pada jaringan dimana host menerima pengembalian pesan hasil dari adanya collision disebut collision domain.


Cara Kerja Switch

Tidak sama dengan hub, switch dapat meneruskan pesan ke host tertentu.

Ketika sebuah host mengirimkan pesan ke host lain pada switch, maka switch memproses dan men- decode-kan frame untuk membaca bagian physical (MAC) address dari pesan.

Tabel pada switch, disebut MAC address table, berisi daftar semua port yang aktif dan host MAC address yang yang melekat pada port tersebut.

Ketika pesan dikirimkan antar host, switch memeriksa apakah MAC address tujuan ada di tabel.

Jika ada, maka switch membangun koneksi sementara, yang disebut circuit, antara port pengirim dan port penerima.

Circuit baru dibangun setiap adanya percakapan baru antar host.

Circuit yang terpisah inilah memunginkan banyak percakapan pada satu waktu, tanpa terjadi collision (tabrakan).


Flooding

Apa yang terjadi jika switch menerima sebuah frame yang dialamatkan ke host baru yang belum tercatat alamatnya pada MAC address table?

Maka switch akan menggunakan metode flooding untuk meneruskan pesan ke semua host, dan hanya alamat tujuan yang sesuai saja yang mengolah pesan.

Switch membangun MAC address table dengan membaca MAC address pengirim dari setiap frame yang dikirimkan antar host.

MAC table bersifat dinamis dalam meng-update setiap adanya MAC address baru dari pengirim yang terbaca oleh switch.

Dengan cara inilah, switch secara cepat mengenali MAC address dari semua host yang terhubung dengannya.


Penanganan Collision oleh Switch

Ketika hub terhubung dengan port switch, collision tetap dapat terjadi di hub.

Hub meneruskan ke semua port pesan rusak tersebut akibat terjadinya collision.

Switch menerima pesan rusak tersebut, namun tidak seperti hub, switch tidak meneruskan pesan rusak tersebut akibat terjadinya collisions.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap port pada switch mampu memisahkan collision domain.


Pesan Broadcast

Broadcast digunakan ketika sebuah host membutuhkan informasi tanpa mengetahui secara pasti host mana yang dapat memberikan informasi tersebut.

Atau ketika sebuah host ingin memberikan informasi ke seluruh host lainnya yang berada di jaringan yang sama secara serentak.

MAC Address tujuan akan berisi alamat hexadesimal berupa FF:FF:FF:FF:FF:FF


Broadcast Domain

Broadcast domain yang sama adalah apabila host menerima broadcast frame yang dikirimkan oleh host lain. Hanya Router yang membatasi Broadcast Domain.


ARP (Address Resolution Protocol)

Suatu aturan yang digunakan untuk mengetahui MAC Address host berdasarkan IP Address-nya.

1.Host pengirim mengirimkan frame dengan alamat tujuan Broadcast MAC Address dan data IP Address tujuan adalah host yang dimaksud.

2.Seluruh host menerima pesan broadcast tersebut dan membandingkan data IP Address Tujuan dengan miliknya. Host dengan IP Address yang sesuai akan mengirimkan pesan balik yang juga berisi MAC Address-nya.

3.Host pengirim awal menyimpan informasi IP Address dan MAC Address tersebut kedalam tabel ARP.
»»  Selengkapnya,,

Ethernet dan Desain Hirarki Jaringan



Standarisasi Protokol

  • Di awal penggunaan jaringan, setiap vendor menggunakan proprietary methods (caranya sendiri) untuk menghubungkan antar peralatan jaringan dan tentunya protokolnya sendiri.
  • Peralatan yang diproduksi oleh satu vendor tidak dapat berkomunikasi dengan peralatan yang dibuat oleh vendor lainnya.
  • IEEE (Institute of Electrical and Electronic Engineers) adalah suatu organisasi profesional yang memiliki aktivitas utama berupa membangun standar komunikasi dan jaringan.



Evolusi Ethernet



Physical Address

Nama seseorang sebagai identitas source dan destination pada komunikasi sehari – hari. Artinya ketika sebuah nama dipanggil, maka orang dengan nama tersebut akan mendengarkan dan merespon.

Orang lain dalam ruang tersebut mungkin saja mendengar namun mereka akan mengabaikan pesan karena memang tidak ditujukan kepadanya.

Setiap host yang terkoneksi dengan jaringan Ethernet memiliki physical address yang digunakan sebagai identitas host tersebut pada jaringan.

Alamat ini dikenal dengan Media Access Control (MAC) Address.


MAC Address

Ketika sebuah host berkomunikasi di jaringan Ethernet, dia akan mengirim frame berisi MAC address – nya sebagai source dan MAC address tujuannya.

Semua host yang menerima frame akan men-decode frame dan membaca MAC address tujuan.

Jika MAC address tujuan sesuai dengan alamat yang dikonfigurasikan di NIC, dia akan memproses pesan dan menyimpannya untuk digunakan oleh aplikasi pada host tersebut.

Jika MAC address tujuan tidak sesuai dengan MAC address pada host tersebut, maka NIC akan mengabaikan pesan tersebut.


Frame Ethernet

Preamble mendefinisikan pola berupa bit 0 atau 1 sebagai sinkronisasi waktu.

SFD (Start Frame Delimiter) adalah tanda akhir dari informasi sinkronisasi waktu dan awal dari frame.

Length/Type

–Length menunjukkan jumlah byte data yang mengikutinya

–Type menunjukkan protokol yang digunkan untuk menerima data

FCS (Frame Check Sequence) digunakan untuk memeriksa kelengkapan data yang diterima penerima.


Desain secara hirarki jaringan Ethernet

Secara hirarki, desain berlapis mampu meningkatkan effisiensi, optimasi fungsi, dan meningkatkan kecepatan komunikasi pada jaringan komputer.

Artinya bahwa jaringan dapat dibangun sesuai dengan kebutuhan karena penambahan LAN dimungkinkan tanpa mempengaruhi performansi jaringan yang telah ada.

Desain jaringan secara hirarki dibagi menjadi 3 lapis, yaitu:

– Access Layer
– Distribution Layer
– Core Layer



Logical Address

Nama seseorang tetap dimanapun mereka berada, namun alamat seseorang tergantung pada dimana dia tinggal.

MAC Address identik dengan nama seseorang.

IP Address identik dengan alamat seseorang.

IP Addess dikenal juga dengan logical address atau network address.

IP Address terdiri dari dua bagian yaitu bagian pertama menjelaskan local network dan bagian kedua menjelaskan individual host.


Access Layer

Access Layer menyediakan connection point untuk peralatan end user ke jaringan dan mengkoneksi antar host melalui peralatan jaringan, biasanya hub atau switch.

Umumnya, semua peralatan pada satu Access Layer akan memiliki kesamaan di bagian network dari IP addressnya.

Jika sebuah pesan ditujukan untuk host di satu lokal jaringan, berdasarkan network portion dari IP addressnya, maka pesan tersebut adalah pesan lokal.

Jika sebuah pesan ditujukan ke jaringan yang berbeda, maka pesan akan diteruskan ke Distribution Layer.

Hub dan switch menyediakan koneksi dengan peralatan pada Distribution Layer yang biasanya berupa router.


Distribution Layer

Distribution Layer menyediakan connection point antar jaringan dan mengatur aliran informasi antar jaringan.

Peralatan pada Distribution Layer biasanya router yang digunakan untuk proses routing antar jaringan.

Peralatan pada Distribution Layer mengatur jenis dan lalu lintas data dari Access Layer ke Core Layer.



Core Layer

Core Layer adalah high-speed backbone layer dengan koneksi yang redundant (backup).

Lapisan ini bertanggungjawab terhadap perpindahan data yang besar antar multi-jaringan.

Peralatan Core Layer biasanya very powerful, berupa high-speed switch dan router.

Tujuan utama dari Core Layer adalah memindahkan data secepat mungkin.


»»  Selengkapnya,,

Sabtu, 02 Juni 2012

Tugas Subnet Mask 2P41


1. Pengertian subnet mask
Subnet mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

2. Cara menghitung subnet mask
Misalkan anda memiliki IP adress 192.168.10.0 dan Subnet mask 255.255.255.128, Ubah angka 128 ke bilangan biner dengan cara sebagai berikut:
   128   : 2 = 64     sisa 0
   64     : 2 = 32     sisa 0
   32     : 2 = 16     sisa 0
   16     : 2 =  8      sisa 0
   8       : 2 =  4      sisa 0
   4       : 2 =  2      sisa 0
   2       : 2 =  1      sisa 0
Hasil akhir 1 tidak dapat dibagi menjadi 1 hasil bilangan binernya adalah 10000000.
Banyaknya subnet yang tersedia dari rumus 2^x, X adalah jumlah dari angka 1, karena berdasarkan angka binner yang ada jumlah 1=1 maka 2^1 = 2 maka jumlah subnet maksnya adalah 2.
Nah sekarang kita harus tau bila tersedia hanya 2 subnet maks maka kita harus mencari berapa subnet maks tersebut?
Dari Subnet maks yang terbesar adalah 256 maka dihasilkan 256 – 128 = 128.
Maka subnet masknya adalah 0 dan 128.

Contoh lain, bila ditetapkan subnet masknya 255.255.255.192, jumlah subnet maks dapt dihitung:
   192   : 2 = 96     sisa 0
   96     : 2 = 48     sisa 0
   48     : 2 = 24     sisa 0
   24     : 2 = 12     sisa 0
   12     : 2 =  6      sisa 0
   6       : 2 =  3      sisa 0
   3       : 2 =  1      sisa 1
Maka bilangan binnernya adalah 11000000, karena angka 1 ada 2 maka 2^2 = 4 dan subnet yang dapat digunakan adalah 256 – 192 = 64, maka Subnetnya adalah 0, 64, 128, 192 artinya subnetnya adalah:
   255.255.255.0
   255.255.255.64
   255.255.255.128
   255.255.255.192
Jumlah Host per Subnet = 2^y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 2^6 – 2 = 62 host.
»»  Selengkapnya,,